Kamis, 23 Februari 2012

Malam Ini

Malam ini, kembali rasanya.
Seperti ada yang menyeruak dalam hati.
Rasa rindu, cemas, sedih, menyesakkan seperti muncul begitu saja dan rasanya sakit sekali ketika harus kembali mengingat.. Mengingat nyanyian hujan bulan Desember yang terasa begitu menyakitkan.

Malam selalu memberi ketenangan. Banyak kenangan yang begitu mudah dikais dalam ruang-ruang kegelapan. Kenangan yang memang hanya layak mendekam dalam gelap itu seolah mengacung-ngacungkan telunjuknya meminta waktu untuk diingat setiap kali malam bergulir, di atas pembaringan tanpanya yang tak akan hadir.
Mungkin itu kenapa lebih banyak orang memilih menghabiskan waktunya untuk bersama dengan orang yang bisa menghibur mereka, lalu banyak orang takut pada malam, pada gelap, pada waktu dimana mata seakan buta tak mau meraba. Malam, saat hati terusik  dan tak ingin bicara, seperti isyarat yang tak mampu untuk diungkapkan.
Masih saja aku memikirkannya, malam ini detik ini juga.
Senyumnya, wajahnya, caranya menyapaku..ahh bias itu masih terpahat dalam sudut memori di hati yang sudah luka ini, memaksa untuk dingat. Seperti luka yang belum kering lalu digores kembali, menyakitkan bukan?
Tapi aku tidak tahu dimana lukaku, dimana itu tersimpan. Masih terus menyakiti diri sendiri dengan cara seperti ini, aku terlalu naïf mengakui. Aku dan dirinya berbeda, aku dan dirinya sudah memilih jalan masing-masing, dia yang memilih untuk membuat cerita ini menjadi seperti ini, Tuhan inikah yang ingin kau tunjukkan padaku?
Tuhan. Tolong aku. Lirihnya. kirimkan selalu kesehatan, kemudahan, kelancaran dalam hari-harinya bersama siapapun, kapanpun dan dimanapun. Buatlah detiknya, harinya serasa penuh bahagia, kabarkan padanya Tuhan bahwa aku ingin dia selalu tersenyum dalam apapun yang harus dia lakukan, dalam berat sekalipun. Tidak perlu Engkau beri tahu dia siapa pengirim doa itu Tuhan, cukup jaga dia dalam harinya. Jaga bahagianya. Aku sudah memafkannya..

Sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa


“Setiap orang bisa berubah, dek” -mama
Kadang, kita hanya harus belajar melangkah pergi.

Bukan, bukan berarti bahwa kita harus menyerah dan berhenti.
Pada kenyataannya, kita tidak bisa memiliki semua yang kita inginkan.
Ada bagian yang memang untuk kita dan ada yang bukan.
...
Pergi pun bukan berarti kehilangan,
kadang hanya harus berjalan ke arah lain, yang memang untuk kita.

Mungkin yang aku bisa membuat jarak seluas-luasnya, membentangkan benteng setinggi-tingginya, mengubur dalam rasa yang pernah ada lalu menetralkan kembali semuanya, yang pernah ada. Mengubah semuanya, apa kau rasa itu mudah?
"Waktu mungkin obat yang paling baik untuk semua luka"-Manusia Setengah Salmon
Seandainya aku boleh memilih, seandainya waktu bisa diputar..Tidak. Tidak akan pernah mungkin. Mungkin setiap cerita selalu memiliki arti tersendiri dalam hati.

Entah dimana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah disana kau merindukan aku
Seperti diriku yang slalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
(Five Minutes-Hampa)

Bagaimanapun juga tidak banyak yang bisa dilakukan, ya tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengingat waktu itu. Mungkin rindu selalu mempunyai cara sendiri dan ikhlas juga memiliki jalannya sendiri, ikhlas juga memiliki waktunya sendiri.
Jadi, sudah seperti inikah warna hari? Tak perlu ada pelangi karena hujan tak kunjung tiba. Tak perlu ada semi karena musim sudah jauh tertinggal di belakang. Semua seperti kembali pada awal mula. Dari asing menuju asing. Dari biasa menuju terbiasa.
Mungkin menyakitkan, menyesakkan, tapi itu yang harus dilakukan.
Dan malam ini seperti biasa air laut menguap lagi kemudian menjadi gumpalan awan di langit yang mencatat setiap kepingan rasaku padanya, awan mencair lalu menjadi kristalan hujan, kemudian kembali menguap lagi menjadi awan, kembali lagi ke bumi menjadi tetesan air hujan, saat kau terjaga, saat kau merasakan setiap tetesannya.. Seperti itu lah cara hujan menyampaikan kepingan rinduku, kepadamu. Seperti itulah cara rindu mencari jalannya. Karena suatu saat nanti, ntah bagaimana.. semua ini akan menemukan jalannya masing-masing. Jalan terbaik dari Tuhan. Ntah bagaimana nanti jalan itu…

Kamis, 02 Februari 2012

Surat cinta untuk ibu :)

#29suratuntukfebruari
#hari2

Untuk Ibuku, permata hatiku.

            Ibu, baru saja lewat mengantarkan makanan ke kamarku. Maafkan anakmu yang masih manja ini ya bu? Akibat tugas ini kadang terlalu banyak membuat ibu kerepotan. Bu, bagaimana rasanya mengandung aku selama 9 bulan, melahirkanku dengan susah payah? Aku tahu ibu, hebat dan selamanya akan selalu begitu. Bu aku mengerti perjuanganmu begitu hebat, kuatkan ibuku ya yaAllah? Jika beliau berdosa padamu, ampunilah dosa-dosanya.
            Bu maafkan anak perempuanmu ini yang masih sering merepotkanmu sampai saat ini? Maaf bu di usiaku yang sekarang ini aku masih membuat ibu kesal denganku, kadang aku merasa tak sepaham dengan ibu, kadang aku ngambek, kadang aku marah kecil, tapi percayalah bu itu bukan aku tidak sayang padamu, tapi itu lebih pada aku belum ingin melakukan itu karena sesuatu hal.
            Bu? Maaf…maafkan aku bu, aku belum bisa menjadi anak yang bisa kau banggakan, yang bisa kau sanjungkan saat bersama teman-temanmu, keluarga.. aku lebih banyak membuat ibu repot dan kesal. Bu, maafkan aku ya? Maafkan……
            Bu terlalu banyak jasa yang harus aku balas dan sampai kapanpun tidak akan pernah bisa bu aku membalas saat kau merawat aku sejak kecil hingga umurku saat ini, maafkan aku yang masih sering risih saat ibu selalu mengirimkan pesan singkat untuk menanyakan kabarku saat aku sedang tidak di rumah. Bu.. aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi ya? Maaf ya bu maaf…
            Maafkan aku yang masih sering melanggar aturan ibu, maafkan aku yang masih sering tidak menuruti perkataan dan nasihat ibu. Bu..doakan anakmu ini ya supaya menjadi anak yang sukses?
            Maafkan aku bu saat ibu sakit saat ibu belum sehat sepenunhnya, tapi masih saja aku merepotkan ibu. Membebani ibu.
            Bu..sehat selalu ya bu, Tuhan panjangkan umur ibuku. Beri beliau selalu kesehatan dan perlindunganmu yaAllah. Amiin ya Robbal Alamin..
            Ibu terima kasih atas cinta tanpa syarat yang ibu berikan kepadaku.

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia……

Dari, anak perempuanmu yang berusaha membahagiakanmu

Nuke


Rabu, 01 Februari 2012

Allah baca suratku ya! :)

#29suratuntukfebruari
#hari1

Untuk Allah SWT, penciptaku, pemberiku hidup.

            Allah terima kasih ya sebelumnya, Engkau telah memberiku anugerah kehidupan, tanpa ini mungkin aku tidak akan pernah merasakan indahnya hidup di bumi ini yaAllah. Dalam setiap helaan nafasku, dalam setiap denyut nadiku itu adalah kebesaran-Mu. Dalam setiap detik waktuku telah Engkau atur bukan? :) Harusnya aku tidak perlu lagi hidup di bumi ini, tapi bukankah di surga lebih baik ya Allah?   Tapi Engkau tidak ingin hambamu ini tidak bisa apa-apa, Kau turunkan hambamu di bumi ini untuk belajar kan? Untuk mengerti arti bersyukur, menjalani, keikhlasan, dan segalanya yang perlu untuk dipelajari di bumi. Untuk bertahan di bumi yang tidak mudah, tapi harus dijalani. Bukankah begitu yaAllah? Tidak pernah Kau turunkan pelangi sebelum hujan. Begitupun bila dibandingkan dengan kehidupan hambamu ini, tidak ada kebahagiaan tanpa perjuangan.
            Ya Allah maafkan hambamu yang nakal ini ya? Yang masih sering melalaikan-Mu, yang masih sering menunda waktunya untuk menghadap-Mu. Padahal sebelum aku diturunkan di bumi, aku sudah berjanji untuk selalu berbuat baik ya? Maafkan aku yaAllah karena kelalaianku…
            Terima kasih juga yaAllah telah menurunkan orang-orang yang begitu berharga di bumi ini, Engkau pasti mengerti hambamu ini tidak bisa hidup sendirian, tidak bisa apa-apa tanpa mereka..orang tua, sahabat, keluarga, dan semuanya. Terima kasih ya? Tapi hamba ingat dalam perjanjian kita dulu yaAllah, dan bukankah sudah tertulis dalam kitab-Mu, Tidak ada apapun yang abadi di dunia yang fana ini. Maka mencintaimu adalah mutlak. Karena tidak ada kebahagiaan yang hakiki tanpa-Mu yaAllah. Tapi bolehkah aku meminta yaAllah? Panjangkanlah umur mereka yang mencintaiku, orang-orang yang aku cintai dan sayangi yaAllah..
            Ribuan terima kasih dan kata maaf tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan-Mu yaAlla, hambamu ini memohon ampun atas segala dosanya. Pernahkah kau tahu keajaiban dunia yang sebenarnya? Keajaiban dunia adalah dimana kamu masih bisa bernafas, bisa merasakan, bisa melihat, bisa mendengar, bisa berbicara, bisa berjalan, dan tentu masih banyak kan
            yaAllah jaga orang-orang yang aku sayangi ya? Jaga hatiku agar selalu berpasrah dan berserah hanya kepada-Mu semata. Bantu aku untuk terus menghadapi kehidupan di bumi ini ya Allah-ku, Tuhan semesta alam.. lancarkanlah perjalananku…

            “Rabbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara / mendidikku sewaktu aku kecil.”

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (QS 2 : 186).

Alhamdulillah atas rizki yang Engkau beri, dan rizki ini yaAllah, rzki saat aku masih bisa hidup bersama orang-orang yang aku sayangi dan sangat cintai.
"Mengapa harus jua mengejar ramalan masa depan serta meletihkan otak untuk kebingungan sia-sia? Tinggalkan kecemasan, biarkan rencana Allah menjadi rahasia-Nya semata - Dia mengatur semua tanpa harus menanyakan pendapatmu."- Omar Khayyam, The Rubaiyyat

Dari, hambamu yang sangat ingin bersamamu dalam setiap waktu
Nuke